Calon Gubernur DKI Jakarta, Alex Noerdin, mengunjungi Kampung Apung, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat pada Sabtu (19/5/2012).
Kampung Apung merupakan sebutan terhadap pemukiman padat penduduk di wilayah Kapuk yang kerap banjir saat hujan deras mengguyur Jakarta. Kamung Apung terdapat beberapa rumah tampak terendam banjir lantai dasarnya sehingga praktis hanya bisa menggunakan lantai dua rumah itu. Beberapa rumah lagi bahkan hanya terlihat atap atau pagar rumahnya.
Mereka yang rumahnya terendam terpaksa harus membuat rumah sederhana dari kayu. Sunarti (38), warga RT 16 RW 01, menuturkan, sudah belasan tahun kampungnya selalu dihampiri banjir. "Sudah belasan tahun dari tahun 1990-an di sini banjir terus kalau ada hujan deras lama saja," kata Sunarti.
Dia menceritakan, rumah tetangganya yang awalnya bagus bertingkat dua terpaksa harus merelakan satu lantai bawahnya. "Kalau masuk pintu, itu air setinggi pinggang. Jadi mereka buat jembatan di dalam untuk mencapai tangga ke atas. Tinggalnya di lantai dua itu," paparnya.
Kendati sudah belasan tahun "bercengkrama" dengan banjir, belum pernah sekalipun kampung ini tersentuh bantuan pemerintah. Ketua RW 01, Zuhri, mengatakan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri pada 15 Maret 2012 lalu sempat mengunjungi warga yang sedang kedatangan "tamu langganan" banjir.
"Saat itu katanya mau kasih Rp 140 juta untuk kampung kami tapi sampai sekarang nggak turun juga. Sekali itu saja, selanjutnya sama sekali selama 22 tahun kami hidup atas usaha kami sendiri di sini," kata Zuhri.
Alex Noerdin mengatakan bahwa awal permasalahan Kampung Apung ada pada pengerukan tanah yang awalnya sawah dan rawa menjadi perindustrian. Akibatnya, tanah pun semakin lama semakin turun. "Airnya terpaksa mencari tempat rendah, tambah lama tambah dalam sehingga ada rumah satu lantainya sudah hilang," papar Alex.
Untuk mengatasi persoalan Kampung Apung, kata Alex, adalah dengan menambah rumah pompa dan membuang air ke Kali Angke. Jika nantinya terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia memperkirakan dalam satu tahun anggaran, persoalan di Kampung Apung bisa dikurangi.
"Itu dalam satu tahun anggaran sudah ada perubahan signifikan meski belum tuntas tidak tergenang lagi. Kalau sudah punya dana, baru setelah itu mulai dengan sanitasi yang bagus," tandas Alex.
Categories:
berita